TEMPO.CO, Jakarta - Wall Street mengakhiri tahun penuh gejolak dengan rekor tertinggi pada Kamis 31 Desember 2020. Tiga indeks utama saham AS mencatat kenaikan tahunan yang kuat meskipun ekonomi terganggu oleh virus COVID-19, saat investor melihat perkembangan dunia pasca pandemi.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 196,92 poin atau 0,65 persen menjadi ditutup di 30.606,48 poin. Indeks S&P 500 meningkat 24,03 poin atau 0,64 persen, menjadi berakhir di 3.756,07 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup menguat 18,28 poin atau 0,14 persen menjadi 12.888,28 poin.
Ketiga indeks utama menguat, dengan Dow dan S&P 500 meningkat di menit-menit terakhir sesi untuk mengamankan rekor tertinggi. Indeks 30 saham Dow dan S&P 500 mencatatkan rekor tertinggi penutupan mereka.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan utilitas dan keuangan masing-masing terangkat 1,59 persen dan 1,32 persen, melampaui sektor lainnya. Namun, sektor energi dan kebutuhan pokok konsumen tampak kesulitan.
Untuk tahun 2020, S&P 500 melonjak 16,3 persen, Dow naik 7,2 persen dan Nasdaq melambung 43,6 persen, yang menandai kenaikan tahunan terbesar untuk indeks teknologi berat sejak 2009.
"Untuk indeks-indeks yang luas, ini adalah tahun bullish meskipun ada kegilaan di dunia nyata," kata Mike Zigmont, kepala penelitian dan perdagangan di Harvest Volatility Management, seperti dilansir Antara, Jumat 1 Januari 2021.
Dalam satu tahun yang menandai berakhirnya pasar bullish terpanjang dalam catatan karena penguncian pemerintah yang dipicu pandemi menghantam ekonomi global, ekuitas diserbu kembali, dengan S&P 500 melesat lebih dari 66 persen dari level terendah 23 Maret, menghasilkan pasar bearish terpendek dalam sejarah.